Tuesday, January 11, 2011

[Hukum-Online] Sejumlah Politisi Tak Inginkan Pansus RUU Keistimewaan Yogya

 

Sejumlah Politisi Tak Inginkan Pansus RUU Keistimewaan Yogya
 
Paguyuban Dukuh Bantul mengikuti upacara untuk peringati Maklumat 5 September 1945, di Pacar, Sewon, Bantul, Yogyakarta, Rabu (15/12). Upacara dengan pembacaan Maklumat 5 September 1945 dan pembagian bendera Kraton Ngayogyakarta dan Kraton Pakualaman tersebut sebagai bentuk dukungan Keistimewaan DIY dengan menetapkan Sultan Hamengku Buwono X dan Sri Paduka Paku Alam IX menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur dalam RUUK DIY. ANTARA/ Wahyu Putro A
 
TEMPO Interaktif, Jakarta - Sejumlah politisi yang mewakili fraksi dan duduk di Komisi Pemerintahan Dewan Perwakilan Rakyat, satu suara untuk tidak menginginkan pembentukan Panitia Khusus (Pansus) besar soal Rancangan Undang-Undang Keistimewaan Yogyakarta. Menurut pandangan mereka, akan lebih ringkas dan fokus bila pembahasan dilakukan di dalam Panitia Kerja Komisi Pemerintahan.

"Kepentingan politiknya besar kalau nanti dibahas di Pansus," ujar politisi PDI Perjuangan, Yasona Laoli kepada wartawan di Jakarta, Selasa 11 Januari 2011.

Menurut Yasona, Pansus itu berarti lintas komisi yang isinya terlalu banyak kemungkinan. "Sementara kalau di panitia kerja bisa memudahkan serta mempercepat kerja pembahasan," ujarnya.

Hal senada dikemukakan AW Thalib, politisi Partai Persatuan Pembangunan. Menurutnya, Pansus akan lebih berdampak politis. "Maksudnya atmosfir bargain politisnya khawatir lebih kental," kata dia.

Politisi Senior dari Demokrat Taufik Effendi juga menyarankan agar pembahasan dilakukan di Panja Komisi Pemerintahan. "Ingin lebih fokus dan bisa lebih teknis," katanya.

Sementara itu Basuki Cahya Purnama, politisi dari Partai Golkar punya prediksi berbeda. Menurutnya, Pansus tetap akan dibentuk. Sebab, efek dari polemik keistimewaan Yogyakarta sangat politis. "Partai pasti akan campur tangan dalam pengambilan keputusan," ujar Basuki.

Saat ini, draft RUU Keistimewaan Yogyakarta berada di tangan Badan Musyawarah DPR. Rencananya pekan depan akan diputuskan apakah persoalan pembahasan akan diberikan ke Panja komisi pemerintahan atau di lempar ke Pansus.
 
"Namun kami sudah nyatakan siap jika itu diberikan bolanya ke komisi pemerintahan," kata Wakil Ketua Komisi Pemerintahan, Ganjar Pranowo.
 
SANDY INDRA PRATAMA

__._,_.___
Recent Activity:
SARANA MENCARI SOLUSI KEADILAN HUKUM DI INDONESIA
Mailing List Hukum Online adalah wadah untuk saling bertukar pikiran dan berkonsultasi untuk saling membantu sesama. Isi diluar tanggung jawab Moderator.

Sarana berdiskusi dengan santun, beretika dan bertanggung-jawab serta saling menghargai dan tidak menyerang hasil pemikiran orang / pendapat orang lain.

Salam Hukum Online
.

__,_._,___

No comments:

Google