Tuesday, December 14, 2010

[Hukum-Online] apa iya manusia bajak krna budaya...bukan karena harga produk asli yg mahal?

 

dear all...kebetulan sedang mencari sumber berita sekitar pembajakan.. eh ketemu berita detik tepatnya tahun lalu loh....sebagia berikut

berita ini memang tepat tahun lalu... namun isinya sangat memprihatinkan,  apa iya betul pembajakan di Indonesia bukan karena harga produk Microsoft yang mahal ujar si Roland Chan BSA Asia Pacific di Metro Polda...
yang lebih memprihatinkan..dikatakan karena budaya kita membeli software bajakan...weleh weleh... darimana bukti bahwa kita mempunyai budaya beli produk bajakan... ???
bukan maen... dan statemen ini sering diulang yang ingin memastikan agar harga software biar saja tetap mahal... karena diturunkan juga tidak ada gunanya... ... apa iya ?

padahal kenyataannya ketika ada harga murah untuk warnet...banyak sekali warnet yg beli software asli dan tidak membajak... kok bertolak belakang fenomenanya ?

salam, rr - apw/ mastel ukm

Selasa, 15/12/2009 14:32 WIB

BSA: Software Bajakan Bukan Soal Harga, Tapi Budaya
Ardhi Suryadhi - detikinet

<p>Your browser does not support iframes.</p>

Ilustrasi (Ist.)
<a href='http://us.openx.detik.com/delivery/ck.php?n=ad79472d&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://us.openx.detik.com/delivery/avw.php?zoneid=45&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&n=ad79472d' border='0' alt='' /></a>
Jakarta - Geliat software bajakan di Indonesia yang tak kunjung ada habisnya dinilai bukan karena masalah harga jual software asli yang mahal. Namun lebih didasarkan oleh budaya bangsa ini yang terbiasa membeli software bajakan.

Demikian penilaian dari Roland Chan, Senior Director Marketing Business Software Alliance (BSA) Asia Pasifik ditemui di Polda Metro Jaya, Selasa (15/12/2009). BSA sendiri adalah organisasi nirlaba yang menaungi para vendor software dalam memerangi pelanggaran hak cipta.

"Harga bukanlah alasan yang dijadikan isu utama dalam maraknya software bajakan di Indonesia. Namun lebih ke persoalan budaya yang harus diubah," tukasnya.

Menurutnya, harga software resmi yang dibanderol para vendor tersebut sudah bisa dibilang kompetitif. Jadi tidak bisa dikatakan juga bahwa software resmi itu identik dengah harga mahal.

"Jika Anda bicara soal harga, para produsen ini rasanya sudah menawarkan harga yang kompetitif untuk bersaing dengan vendor lain secara global," lanjutnya.

Hanya saja, penilaian dari Roland tersebut terkesan berseberangan dengan apa yang disampaikan oleh Kapolda Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Wahyono.

Sebab menurut Kapolda, dari berbagai macam pemicu pembajakan keping digital, salah satu yang paling berpengaruh adalah masih besarnya keinginan masyarakat untuk mendapatkan harga yang lebih murah.

Dengan kata lain, harga yang ditawarkan oleh para vendor pembuat software dianggap masih kelewat tinggi dari daya beli masyarakat. Setidaknya, harga masih memegang peranan.
( ash / faw )


berita dari:
http://us.detikinet.com/read/2009/12/15/141959/1260470/399/bsa-software-bajakan-bukan-soal-harga-tapi-budaya


__._,_.___
Recent Activity:
SARANA MENCARI SOLUSI KEADILAN HUKUM DI INDONESIA
Mailing List Hukum Online adalah wadah untuk saling bertukar pikiran dan berkonsultasi untuk saling membantu sesama. Isi diluar tanggung jawab Moderator.

Sarana berdiskusi dengan santun, beretika dan bertanggung-jawab serta saling menghargai dan tidak menyerang hasil pemikiran orang / pendapat orang lain.

Salam Hukum Online
.

__,_._,___

No comments:

Google