Wednesday, January 12, 2011

[Hukum-Online] Happy2 an..Re: Re: Ketua Komisi I DPR: Indonesia Jadi Sapi Perah BlackBerry

 

Pak Paulus, Brurr RR Yth
Jika ingin berlabuh harusnya di Happy Ending, setelah Happy Landing bersama Xaviera Hollander bintang Film Hollywood kelahiran Surabaya, dimasa kanak2 sekolah di Karang Setra ,Bandung dan kemudian pindah ke Amsterdam, dan jadi Staf ahli di kantor PBB/UN di Manhattan, New York,USA dan kemudian ditetapkan jadi Bintang Film HollyWood di Los Angeles, California.
Kalau Happy Salma cuma menghibur di TV.......


From: paulus BW <paulusbw@gmail.com>
To: APWKomitel@yahoogroups.com
Sent: Wed, January 12, 2011 6:24:04 PM
Subject: Re: [APWarnet] Re: Ketua Komisi I DPR: Indonesia Jadi Sapi Perah BlackBerry

 

Tipu menipu dalam dunia bisnis itu biasa.
Peras memeras di Indonesia bukanlah hal yang aneh.
Yang penting kita hepi, mereka hepi dan sama2 hepi.
Kalau cuma sepihak yang hepi, ya tau sendiri deh kosekuensinya.
Pada akhirnya berlabuh ke Happy Hollander
pb

2011/1/12 Naswil Idris <naswil@yahoo.com>
 

Brurr RR, pak Paulus
Siapa saja yg terlibat  dan menikmati memerah Sapi yg namanya Indonesia( liwat Blackberry dan RIM).
Hasil perahan itu apakah dalam bentuk Susu Sapi ???atau dalam bantuk apa ??.
Yang memerah tentu tidak akan pernah ngaku....
Enjoyed aja.....

From: "nyanavira_phan@yahoo.com" <nyanavira_phan@yahoo.com>
To: Hukum-Online@yahoogroups.com
Sent: Wed, January 12, 2011 8:34:57 AM
Subject: Re: [Hukum-Online] Ketua Komisi I DPR: Indonesia Jadi Sapi Perah BlackBerry

 

Satu lagi manusia bodoh, kok bisa bisanya orang bodoh jadi petinggi ?
1. Blackberry masuk indonesia kena pajak ga ?
2. Dgn adanya masy. Pakai blackberry melakukan usaha penjualan online, apakah itu ga kena pajak ?
3. Dgn penjualan online apakah tidak mengurangi pengangguran ?
4.Dst
Saya juga kurang paham masalah ini tetapi secara kasat mata mungkin itulah yang terlihat.
Kalo ada yang salah minta pencerahannya yah rekan rekan, thanks.

Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone


Date: Tue, 11 Jan 2011 13:48:10 +0700
Subject: [Hukum-Online] Ketua Komisi I DPR: Indonesia Jadi Sapi Perah BlackBerry

 

Ketua Komisi I DPR: Indonesia Jadi Sapi Perah BlackBerry
Elvan Dany Sutrisno - detikinet
 
Jakarta - Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddik mengecam keras keberadaan Blackberry yang dinilainya menjadikan rakyat Indonesia menjadi 'sapi perah' untuk Research in Motion (RIM). RIM dinilai sudah terlalu banyak meraup keuntungan tanpa investasi di Indonesia.

"Jadi, kasus RIM ini bukan sekadar masalah filtering porno, tapi keadilan usaha. Jangan seenaknya kita jadi sapi perah. RIM tidak bawa manfaat ekonomi berarti bagi Indonesia, selain tidak adanya investasi, juga tidak signifikannya jumlah tenaga kerja yang diserap," ujar Mahfudz kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (11/1/2011).

Menurut Mahfudz, RIM sudah terlalu banyak mengambil keuntungan dari pasar di Indonesia. Bahkan, menurutnya RIM tak tersentuh pajak.

"Pengguna BB di Indonesia sekitar 2,5 juta, dengan revenue sebesar US$ 7 per-user/bulan. Artinya setiap bulan ada revenue US$ 17.5 juta masuk Kanada. RIM yang beroperasi di Kanada mengeruk US$ 122 juta/tahun dari pasar Indonesia, tanpa pajak karena bukan obyek pajak di Indonesia," paparnya.

Karenanya Komisi I akan mendukung upaya pemerintah membangun server di Indonesia. Hal tersebut akan mengurangi kesewenang-wenangan RIM di Indonesia.

"Jadi tuntutan pemerintah melalui kominfo agar RIM menjalankan peraturan per-UU-an adalah untuk kepentingan nasional dan agar tidak terjadi diskriminasi dengan provider telekomunikasi lain yang ada di Indonesia," tuntasnya.
 
( van / fyk )



__._,_.___
Recent Activity:
SARANA MENCARI SOLUSI KEADILAN HUKUM DI INDONESIA
Mailing List Hukum Online adalah wadah untuk saling bertukar pikiran dan berkonsultasi untuk saling membantu sesama. Isi diluar tanggung jawab Moderator.

Sarana berdiskusi dengan santun, beretika dan bertanggung-jawab serta saling menghargai dan tidak menyerang hasil pemikiran orang / pendapat orang lain.

Salam Hukum Online
.

__,_._,___

No comments:

Google