Tuesday, December 14, 2010

Re: [Hukum-Online] Renungan utk pemimpin

 

Rekan2,
Beragam cara pemimpin menjalankan aksinya menuju visi bersama, antara lain wacana2 diajukan diputuskan bersama.

Era demokrasi adalah era penyelarasan ide dan nilai2. Salahsatunya ide era 45 bhw yogya tdk perlu pemilu, hingga saat ini. Aceh musti istimewa, semata2 mencegah kekisruhan or kekacauan.

Saat menetapkan status keistimewaan yogya or aceh, pasti itu adalah upaya kompromi besar yg tdk konsisten dgn pola yg ada, demi menghindari kemudharatan lebih jauh.

Pemimpin manapun tahu nilai2 ideal tdk bisa ditegakkan tanpa pandang bulu. Memang bulu putih, abu or hitam, akhirnya hrs dibedakan. Tapi pembedabedaan bulu dgn melawan nilai2 ideal, juga merusak wibawa pemimpin.

Pemimpin (manusia) siapapun akhirnya memang hrs berkompromi dgn nilai2, tatkala berhadapan dgn bahaya resiko yg lebih besar.

Kunci pragmatis: (TDK HEBOH)
Pemimpin di nkri hrs pandai terapkan prinsip menclamencle yg terlihat konsisten. Jika pemimpin lihat pns or anggota dpr cari duit informal, ya sudahlah biarkan tutup mata saja, asal tdk heboh. Kalo pinginnya gubernur ttt ditetapkan, ya tutup mata saja, asal tdk heboh.

Iming
Advokat yg lihat panggung politik, bisnis or hukum di nkri adalah seni jaga kehebohan saja kok. Makanya, nkri susah maju.

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!


From: Nanang Heriyanto <nan2nk@yahoo.co.id>
Sender: Hukum-Online@yahoogroups.com
Date: Wed, 15 Dec 2010 00:39:39 +0800 (SGT)
To: <hukum-online@yahoogroups.com>; <IEU2002@yahoogroups.com>; Forum Lintas Milis<forumsosialindonesia@yahoogroups.com>
ReplyTo: Hukum-Online@yahoogroups.com
Subject: [Hukum-Online] Renungan utk pemimpin

Lha iya.. kok senengnya mengobok2 rakyat yg sudah tenang.. padahal sebenarnya lbh baik energi digunakan utk membangun negri.. apa sih maunya? apa memg punya keinginan memecah belah bangsa & negara RI, krn disuruh para juragan di tanah seberang?.
Apalagi sampai melempar isu bahwa seolah rakyat & sultan Jogja melakukan langkah spt PKI, atau juga omongan Ruhut yg menyatakan bhwa melihat demo warga Jogja jadi teringat lagu genjer-genjer. Ini sudah merupakan omongan yg merusak persatuan RI & memecah belah masyarakat. Juga omongan menteri dalam negeri yang seolah menantang, dg bicara bahwa demo baru diikuti ribuan orang itu belum merupakan perwujudan jumlah rakyat jogja, katanya kalau sudah jutaan baru bisa disebut mewakili rakyat Jogja...
Apa sih maumu hai... pemimpin....

__._,_.___
Recent Activity:
SARANA MENCARI SOLUSI KEADILAN HUKUM DI INDONESIA
Mailing List Hukum Online adalah wadah untuk saling bertukar pikiran dan berkonsultasi untuk saling membantu sesama. Isi diluar tanggung jawab Moderator.

Sarana berdiskusi dengan santun, beretika dan bertanggung-jawab serta saling menghargai dan tidak menyerang hasil pemikiran orang / pendapat orang lain.

Salam Hukum Online
.

__,_._,___

No comments:

Google